Ozon-SILAMPARI

Buletin Online Wang Kite

KADIR: AKTIVIS KOMPOS SEJATI

Mudah2n, cerita di bawah ini meningkatkan semangat kami dan seluruh anggota kelompok tani untuk senantiasa berkarya.

——————————————

Published Date: October 29th, 2007
Sumber: http://www.esp.or.id/2007/10/29/kadir-aktivis-kompos-sejati/

Petani kadir Tak peduli dengan ejekan orang yang memanggilnya pemulung, Kadir terus bergerak menghijaukan lingkungan Desa Pandanrejo dengan kompos dan manajemen sampah

Aktivis sejati. Tanpa buang waktu, Kadir mulai membuat kompos atas inisiatifnya sendiri. Sejak ikut serta dalam program Sekolah Lapangan ESP di Desa Pandanrejo, Batu, Jawa Timur, pada bulan Februari 2006, Kadir, 36 tahun, telah menjadi aktivis sampah sejati. Informasi tentang dampak negatif dari sanitasi dan pengelolaan sampah yang buruk terhadap kesehatan dan lingkungan hidup membuatnya sadar bahaya akibat praktik buang sampah sembarangan ke sungai yang dilakukan warga desanya.
Kadir pun tak peduli dengan keluhan dan ketidakpedulian warga, dan memutuskan memisahkan sendiri sampah-sampah tetangganya. Sejumlah hotel di dekat desanya disambangi Kadir untuk dipilah-pilah sampahnya.

Dia menggunakan komposter Takakura yang disimpannya di kamar tidur, untuk membuktikan kepada para tetangga bahwa keranjang itu bebas bau. Belakangan ini, Kadir sedang asyik membuat kompos dengan komposter aerobik (keranjang dengan lubang-lubang udara untuk mempercepat proses pembuatan kompos) yang memiliki kapasitas lebih besar dan sibuk bereksperimen untuk membuat keranjang komposnya sendiri.

“Saya tak mau desa saya menderita karena banjir dan tak punya tempat untuk membuang sampah lagi. Mumpung masalah-masalah itu belum jadi kenyataan, saya melakukan sesuatu untuk mencegahnya,” kata Kadir.

ESP telah menyumbang 60 keranjang kompos Takakura dan 2 keranjang aerobik sebagai model. Atas usaha mereka sendiri, Kadir dan teman-temannya sudah punya enam keranjang aerobik. Kerja keras Kadir dan warga lain membuat pemerintah setempat menyumbang enam keranjang kompos aerobik. Saat ini, lebih dari 100 kepala keluarga di Pandanrejo aktif membuat kompos dari sampah yang mereka hasilkan di rumah.
Ristina Aprillia, ESP Jawa Timur

Artikel CARA MEMBUAT KOMPOS bisa diambil pada halaman DOWNLOAD

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Februari 28, 2008 Posted by | Umum | , , , , | 2 Komentar

KONSULTASI PUBLIK

Berkaitan dengan program pemenuhan persyaratan sertifikasi FSC (Forest Stewardship Council, PT.XIP mengadakan konsultasi publik, yaitu memohon SARAN dan KRITIK menyangkut pengelolaan hutan/kebun secara lestari (Sustainable Forest Management).

Konsultasi publik merupakan salah satu program yang harus dilaksanakan termasuk dalam hal merevisi Rencana Pengelolaan (Management Plan), dan direncanakan dilakukan setiap setahun sekali. Apabila di kemudian hari ditemukan perubahan-perubahan signifikan terhadap aspek lingkungan, sosial maupun ekonomi akibat aktivitas PT.XIP, konsultasi publik ini akan lebih ditingkatkan frekuensinya.

Selain itu, setiap saat PT.XIP senantiasa menerima saran dan kritik dari seluruh lapisan masyarakat melalui korespondensi maupun weblog. Begitu juga bagi masyarakat yang ingin mengetahui seluk beluk sertifikasi FSC Kami menyediakan dokumen yang berkaitan, atau bisa mengakses buletin online.

Tujuan konsultasi publik adalah untuk menampung aspirasi dari masyarakat (saran maupun kritik) dan akan ditindaklanjuti oleh PT. Xylo Indah Pratama guna memperbaiki kualitas pengelolaan itu sendiri dengan tetap menjaga keseimbangan manfaat ekologi (lingkungan), sosial dan ekonomi.

Saat ini konsultasi publik didistribusikan kepada Yth.:

1. Kepala Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas
2. Kepala Balai Taman Nasional TNKS Kab. Musi Rawas
3. Kepala Bagian Pengendalian Dampak Lingkungan Kab. Musi Rawas
4. Kepala Dinas Perkebunan Kab. Musi Rawas
5. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Musi Rawas
6. Kepala Kecamatan Kab. Musi Rawas (21 kecamatan)
7. Kepala Desa Kab. Musi Rawas (10 desa)
8. Pimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak di lingkungan (10 lembaga)
9. Suplayer PT. Xylo Indah Pratama (10 orang)
10. Petani (30 orang)

Kepada Yth. seluruh jajaran Pimpinan Pemerintah Daerah berikut staff nya serta seluruh masyarakat yang telah memberikan saran dan kritik, kami sangat mengucapkan ribuan terima kasih. Mudah-mudahan upayakan kami dalam merealisasikan seluruh masukan, senantiasa membawa kebaikan kita bersama.

Khususnya kepada masyarakat yang belum memahami konsultasi publik ini, kami mohon maaf sebesar2nya. Insya Alloh konsultasi publik mendatang kami usahakan dibuat dengan bahasa yg lebih sederhana lagi agar bisa dipahami oleh seluruh kalangan masyarakat.

Berkaitan dengan masukan dari petani, sebagian besar mengusulkan agar dalam pemeliharaan tanaman PT.XIP bersedia memberikan pupuk dan racun tanaman (pestisida), agar tanaman bisa tumbuh subur.

Berdasarkan penelitian dan pengalaman yang kami peroleh selama ini, pulai darat dan labu yang tumbuh di sela kebun karet maupun pekarangan tidak perlu dipupuk secara khusus. Tanaman jenis ini merupakan tanaman lokal yang memiliki sifat mudah beradaptasi dengan lingkungan.

Selain itu dengan pola penanaman tumpang sari (dicampur dengan tanaman pokok karet), pulai hitam dan labu lebih tahan terhadap serangan penyakit. Berbeda halnya dengan pola penanaman satu jenis tanaman (monokultur), dalam satu hamparan ditanami pulai hitam atau labu semua. Tanaman akan lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit, sehingga memerlukan pestisida lebih banyak lagi.

Sampai saat ini PT.XIP menerapkan program sertifikasi FSC dimana setiap setahun sekali diperiksa oleh lembaga sertifikasi SmartWood.

FSC mewajibkan kepada PT.XIP agar setiap tahunnya mengurangi pemakaian pestisida, dan melarang PT.XIP menggunakan pestisida yang tergolong berbahaya. Untuk itulah PT.XIP berupaya menciptakan sistem kerja yang bisa menekan penggunaan pestisida. Karena memang pada kenyataannya, banyak jenis pestisida sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan, tetapi masyarakat belum menyadari hal ini.

Pada dasarnya pembentukan kelompok tani bersifat partisipatif dan sukarela. Untuk menjawab kebutuhan petani terhadap pupuk dan pestisida, tahun ini kami mencanangkan program pembuatan pupuk kompos dan pestisida organik bagi petani, khususnya bagi anggota kelompok tani pulai kebun karet binaan PT.XIP. (Berkat upaya konsultasi publik sederhana seperti ini, kami terdorong menemukan ide bagus. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih sedalam2nya kepada masyarakat banyak. Kami percaya, dengan meningkatkan kualitas konsultasi publik, kita akan mjd lebih terbuka dan inovatif lagi untuk memperbaiki diri dan memberi kontribusi positif bagi masyarakat).

Pertimbangan kami tentang pembuatan pupuk kompos ini tidak lain adalah untuk memanfaatkan sumberdaya yang ada dengan cara memanfaatkan limbah rumah tangga. Selain lebih mendidik (edukatif), masyarakat terbiasa mandiri dan berpeluang mengembangkan jiwa kewirausahaan.

Bagi yang ingin segera memperoleh buku panduan tentang cara pembuatan kompos, Anda bisa menghubungi Koordinator Kelompok Tani Pulai Kebun Karet PT.XIP, Sdr. Hendri Akbar, S.E. Tanpa dipungut biaya alias GRATIS.

SUCCESS STORY

Artikel CARA MEMBUAT KOMPOS bisa diambil pada halaman DOWNLOAD

Februari 28, 2008 Posted by | XIP | , , , , | Tinggalkan komentar